Amerika Serikat Raja Kapal Induk Dunia
Untuk
postingan kali ini dan juga berikutnya, akan saya ambil dari dua buah
buku yang diberikan oleh seorang rekan blogger sebagai tanda
persahabatan tulus. Dan sebagai apresiasi yang tulus pula untuk
postingan kali ini dan berikutnya akan saya ambil intisarinya dari kedua
buku tersebut. Kedua buku yang saya terima tersebut sangatlah bagus dan
sangat kaya akan gambar dan semua gambarnya
full-colour,
informasi yang terkandungnyapun sangat lengkap dan mutakhir. Baiklah
untuk kali ini saya akan menampilkan tulisan dari salah satu buku
tersebut:
The Complete Encyclopaedia of Warships: Steam, Turbine, Diesel, Nuclear: 1798-2006.
Namun tentu saya tidak akan menterjemahkan mentah-mentah bagian dari
buku tersebut, karena sifat saya yang tidak suka untuk menterjemahkan
mentah-mentah. Untuk itu tulisan ini juga akan diperkaya dengan
pengetahuan saya sendiri dan juga dari berbagai sumber lain sehingga
menjadi sebuah topik tersendiri.
Topik yang saya pilih adalah mengenai kapal induk (
aircraft carrier).
Kenapa kapal induk? Karena kapal induk selain merupakan kapal terbesar
yang berada di jajaran angkatan laut, kapal induk juga memerankan
peranan sangat besar dalam perang modern saat ini di mana pengangkutan
pesawat2 tempur ke tempat-tempat jauh di belahan bumi lain baik untuk
menyerang suatu negara ataupun untuk mempertahankan suatu koloni yang
jauh seringkali sangat diperlukan dan tidak dapat dihindarkan. Pembuatan
kapal induk selain memerlukan biaya yang sangat besar tentu juga
memerlukan teknologi yang sangat canggih terutama kapal induk yang
bertenaga nuklir. Tidak heran hingga saat ini hanya empat negara saja
yang memproduksi kapal induknya sendiri yaitu: Amerika Serikat, Inggris,
Perancis dan Rusia. Inggris dan Perancis memang memerlukan kapal induk
karena mereka mempunyai koloni2 yang tersebar di berbagai belahan bumi
dan untuk mempertahankan koloni2 tersebut jikalau sewaktu2 diserang.
Sementara AS, selain juga mempunyai koloni di lautan Pasifik, mungkin
juga digunakan untuk menggulingkan rezim di negara2 lain seperti di Irak
yang sudah kita ketahui bersama. Jepang pada Perang Dunia II pernah
membuat kapal induk yang cukup banyak dan canggih, namun setelah Perang
Dunia II, Jepang tidak pernah lagi membuat kapal induk.
Ok, untuk seksi berikutnya, saya akan menjabarkan secara singkat
empat buah kapal induk dari empat negara yang berbeda yang memproduksi
kapal induknya sendiri. Mereka adalah: USS Nimitz (Amerika Serikat), HMS
Invincible (Inggris), Charles de Gaulle (Perancis) dan Admiral
Kuznetsov (Rusia).
USS Nimitz (Amerika Serikat)
Amerika Serikat, tak diragukan lagi, adalah raja kapal induk dunia.
Ya, karena negara ini adalah satu2nya di dunia kini yang mengoperasikan
kapal induk dalam jumlah banyak yaitu 13 buah dan 11 di antaranya
bertenaga nuklir! Armada kapal induk AS adalah:
USS Nimitz, USS
Dwight D. Eisenhower, USS Carl Vinson, USS Theodore Roosevelt, USS
Abraham Lincoln, USS George Washington, USS John C. Stennis, USS Harry
S. Truman, USS Ronald Reagan dan USS George H. W. Bush, USS Enterprise. Kesebelas kapal induk AS ini semuanya bertenaga nuklir. AS masih punya 2 kapal induk lagi yang bertenaga konvensional yaitu
USS Kitty Hawk dan
USS John F. Kennedy.
Nah, sekarang mari kita konsentrasikan kepada USS Nimitz saja agar
lebih fokus. Kenapa USS Nimitz? Karena inilah kapal induk paling besar
di dunia saat ini, walaupun kapal induk ini bukanlah kapal induk yang
terbaru di jajaran angkatan laut AS. Malah kapal induk ini diresmikan
tahun 1975 usianya sudah 30 tahun lebih namun masih merupakan kapal
induk terbesar di dunia dan juga sudah sarat dengan pengalaman.
Operasi serius pertama yang dilakukan oleh kapal induk ini adalah di
tahun 1979 ke Iran, sewaktu Shah Iran yang sekutu dekat AS digulingkan
dan merupakan awal masa “Republik Islam Iran” pimpinan Ayatollah
Khomeini. Waktu itu masih ada adidaya lain yaitu Uni Soviet sehingga USS
Nimitz tentu saja tidak diperintahkan untuk menyerang frontal Iran
tetapi untuk melancarkan operasi pembebasan 52 orang Amerika yang
disandera di kedutaan besar AS di Tehran yang diberi kode operasi
Evening Light yang
berakhir tragis dan gagal total karena helikopter yang dipakai untuk
membebaskan para sandera mengalami kecelakaan dan jatuh di gurun pasir
Iran. Selain itu kapal induk ini juga mempunyai segudang pengalaman lain
seperti pada tanggal 19 Agustus 1981, kapal induk ini juga berperan
dalam “komfrontasi ringan” dengan Libya di mana pesawat tempur AS
menembak jatuh dua pesawat MiG Libya. Misi terbesarnya tentu saja kapal
induk ini terlibat dalam dua kali perang teluk yaitu perang teluk
pertama yang disebut “
Desert Storm” yaitu operasi yang membebaskan Kuwait dari cengkraman Irak di tahun 1991 dan juga perang teluk kedua yang disebut operasi “
Iraqi Freedom”
yang menggulingkan rezim Saddam Hussein. Namun beberapa kali kapal
induk ini juga melakukan misi damai non-militer seperti ikut dalam
memeriahkan Olimpiade Seoul 1988 di Korea Selatan yang tentu juga bisa
berfungsi sebagai bagian dari pengamanan olimpiade tersebut.
Berikut adalah data Teknis USS Nimitz:
Tipe : Kapal Induk multi peran
Bobot : 97 000 ton Inggris (98 600 ton metrik)
Dimensi : Panjang (333 m) Beam*) (41 m) Draft*) (11 m)
Sumber Tenaga : Dua buah reaktor nuklir
Awak : 5621
HMS Invincible (Inggris)
Inggris yang pada abad ke-19 merupakan raja lautan dengan sebutannya “
Britain Rules The Wave” saat ini hanya mempunyai tiga kapal induk saja yaitu
HMS Invincible, HMS Illustrious dan
HMS Ark Royal.
Ketiga kapal induk ini bertenaga konvensional dan tidak ada yang
bertenaga nuklir. Dimensi kapal induk Inggris inipun jauh lebih kecil
dibandingkan kapal-kapal induk AS apalagi dibandingkan USS Nimitz. Namun
Inggris kini tengah mengembangkan dua kapal induk yang lebih
besar, tapi tetap bertenaga konvensional non-nuklir yaitu:
HMS Queen Elizabeth dan
HMS Prince of Wales.
Nah, kita sekarang kita fokuskan kepada HMS Invincible yang
diresmikan penggunaannya tahun 1980 ini. Walaupun pengalaman HMS
Invincible tidak sekaya USS Nimitz, namun HMS Invincible ini juga
mempunyai pengalaman tempur di Perang Malvinas tahun 1982. Waktu itu
bersama-sama dengan kapal induk Inggris lainnya HMS Hermes yang kini
sudah pensiun dari angkatan laut kerajaan Inggris dan dibeli oleh
angkatan laut India dan diberi nama INS Viraat, berperan besar dalam
mendukung Inggris memenangkan perang Malvinas melawan Argentina. Waktu
itu kapal induk ini mengangkut 12 helikopter Sea King dan 9 pesawat
tempur Sea Harrier yang terkenal waktu itu karena bisa mendarat dan
lepas landas secara vertikal.
Berikut ini adalah sedikit data teknis HMS Invincible:
Tipe
esawat Induk tipe ringan
Bobot : 20 400 ton Inggris (20 700 ton metrik)
Dimensi : Panjang (206 m) Beam*) (27.5 m) draft*) (7 m)
Tenaga : Konvensional (Turbin gas/bahan bakar karbon)
Awak : 875
Charles de Gaulle (Perancis)
Angkatan Laut Perancis saat ini hanya mempunyai dua kapal induk saja yaitu
Charles de Gaulle dan
Jeanne d’Arc. Jeanne d’Arc sebenarnya adalah kapal induk untuk helikopter saja atau
helicopter carrier
tepatnya, sehingga banyak pengamat mengatakan bahwa saat ini Perancis
hanya mempunyai satu buah kapal induk saja. Namun kapal induk Perancis
Charles de Gaulle ini termasuk yang paling baru dan diresmikan tahun
2001 lalu. Dan perlu diketahui bahwa Charles de Gaulle ini adalah
satu-satunya kapal induk bertenaga nuklir yang dibuat di luar Amerika
Serikat! Sebenarnya Perancis sebelumnya juga mempunyai dua buah kapal
induk yaitu
Clemenceau dan
Foch masing2 buatan tahun
1961 dan 1963. Namun kini kedua kapal induk tersebut sudah pensiun dari
angkatan laut Perancis, dan Foch kini telah dibeli oleh Angkatan Laut
Brasil dan dinamai São Paulo. Tetapi kini Perancis tengah membangun satu
lagi kapal induk yang sekelas dengan Charles de Gaulle dengan nama
proyek Porte-Avions 2 dan diperkirakan selesai sekitar tahun 2014
mendatang dengan menggunakan tenaga non-nuklir atau konvensional.
Charles de Gaulle sendiri pada saat pengembangannya mengalami
beberapa kendala. Pada tahun 2000 sebelum diresmikan diketahui bahwa
tingkat radiasi di permukaan kapal sedikit di atas ambang keamanan
akibat sistem isolasi radiasi dari tenaga nuklirnya kurang baik walaupun
dapat segera diatasi. Juga baling-baling (propeller)nya pernah
mengalami kerusakan sebelum diresmikan yang mengakibatkan harus
digantinya baling-baling tersebut. Tahun 2001, tak lama setelah
diresmikan sempat terjadi kebocoran kecil gas beracun yang menyebabkan
seorang awak kapalnya pingsan. Namun setelah kejadian2 tersebut Charles
de Gaulle hampir dikatakan tidak pernah lagi mengalami gangguan2 yang
berarti dan siap mengabdi untuk angkatan laut Perancis.
Charles de Gaulle karena masih baru masih miskin dengan pengalaman
tempur. Satu-satunya misi militer yang pernah diikutinya ialah ke lautan
Hindia pada saat pasukan koalisi pimpinan AS menggulingkan pemerintahan
Taliban di Afghanistan. Sedangkan di Perang Teluk kedua yang
menggulingkan presiden Saddam Hussein di Irak, Charles de Gaulle tidak
ambil bagian karena waktu itu pemerintah Perancis tidak mau ambil bagian
di dalam pasukan koalisi yang dipimpin AS juga.
Berikut ini adalah sedikit data teknis Charles de Gaulle:
Tipe : Kapal Induk khusus kelas menengah
Bobot : 40 600 ton Inggris (41 250 ton metrik)
Dimensi : Panjang (261.5 m) Beam*) (64 m) Draft (9.5 m)
Tenaga : 2 reaktor nuklir ditambah cadangan 4 mesin diesel listrik
Awak : 1600
Admiral Kuznetsov (Rusia)
Sungguh ironis, Uni Soviet yang dulu negara adidaya, kini setelah
terpecah, dan pecahannya yang paling besar dan kuat yaitu Rusia, kini
angkatan lautnya hanya mempunyai satu kapal induk saja yaitu Admiral
Kuznetsov atau lengkapnya adalah Admiral Sovetskogo Soyuza Kuznetsov/
Адмирал
флота Советского Союза Кузнецов. Dahulu Uni Soviet sempat mempunyai
kapal2 induk yang ‘ditakuti’ oleh negara2 barat seperti: Minsk dan Kiev.
Namun sayang kapal-kapal induk Uni Soviet itu tidak ada yang bertenaga
nuklir. Kini, kapal-kapal induk tersebut telah pensiun dari angkatan
laut Rusia. Minsk sendiri akhirnya dibeli oleh China namun bukan
digunakan sebagai kapal induk aktif tapi lebih dijadikan sebagai monumen
angkatan laut saja.
Kapal induk satu-satunya milik Rusia kini, Admiral Kuznetsov,
mulai aktif penuh tahun 1995 dan terhitung baru namun tenaga yang
dipakai adalah konvensional atau non-nuklir. Kapal induk ini memang
masih miskin pengalaman perang karena Rusia sejak pecah tidak pernah
terlibat peperangan. Kegiatan kapal perang ini kebanyakan selama ini
adalah tur ke berbagai lautan dan juga terlibat dalam latihan pernag
hanya itu, apalagi Rusia yang kini juga tengah masih terlibat kesulitan
keuangan membuat pengoperasian kapal induk ini juga menjadi terbatas.
Admiral Kuznetsov diperkirakan akan tetap mengabdi kepada angkatan laut
Rusia minimal hingga tahun 2030.
Berikut ini adalah data teknis sekilas Admiral Kuznetsov:
Tipe : Kapal induk kelas menengah
Bobot : 67 000 ton Inggris (68 100 ton metrik)
Dimensi : Panjang (300 m) Beam*) (73 m) Draft*) (38 m)
Tenaga : Turbin uap, 9 turbogenerator, 6 diesel generator
Awak : 1960
_________________________________
Keterangan:
*)
Beam = Lebar kapal yang terpanjang.
Draft = Kedalaman air (minimun) yang diperlukan agar kapal dapat mengapung (tidak menyentuh dasar).