Thursday, September 29, 2011

GIRL BAND terpopuler di KOREA

1. Girl's Generation
http://hermawayne.blogspot.com
Siapa tak kenal grup musik Girl's Generation atau SNSD. Grup yang terdiri dari 9 wanita cantik ini berhasil menggebrak industri musik Korea dengan lagu 'Tell Me Your Wish (Genie)' dan 'Gee' di awal kemunculannya. Girl's Generation sendiri dibentuk SM Entertainment pada tahun 2007 dan beranggotakan Taeyeon, Jessica, Sunny, Tiffany, Yuri, Hyoyeon, Sooyoung, Yoona dan Seohyun.

Selain diberkahi wajah cantik, seluruh anggota Girl's Generation juga memiliki kaki yang ramping. Oleh karena itu hampir di setiap penampilannya, grup musik ini selalu mengenakan hot pants. Meski demikian, Girl's Generation bukan grup musik wanita biasa. Forbes Korea pernah menempatkan Girl's Generation sebagai selebritis paling berpengaruh di Korea Selatan.

2. T-ara
http://hermawayne.blogspot.com
Menyusul kesuksesan Girl's Generation, sejumlah grup musik wanita baru mulai bermunculan. Salah satunya adalah T-ara yang dibentuk oleh Core Contents Media pada 2009. Grup ini mulanya terdiri dari 5 anggota. Namun setelah beberapa kali berganti personel, T-ara akhirnya bertahan dengan 7 anggota, yakni Boram, Qri, Soyeon, Ryu Hwayoung, Eunjung, Hyomin, dan Jiyeon.

Penampilan anggota T-ara juga tidak kalah memikat dengan grup musik wanita lainnya. Mereka tampil dengan kostum panggung yang menarik dan didukung tarian yang energik. Popularitas T-ara semakin menanjak setelah lagu mereka berjudul 'Bo Peep Bo Peep' mendapat penghargaan dari Music Bank.

3. Wonder Girls
http://hermawayne.blogspot.com
Wonder Girls tercatat sebagai grup musik wanita Korea Selatan yang sukses menembus pasar Amerika Serikat. Lagu berjudul 'Nobody' milik mereka berhasil bertengger di tangga lagu Billboard Hot 100 pada 2009. Wonder Girls sendiri memulai debutnya pada 2007 dan terdiri dari 5 personel, yakni Sun Ye, Ye Eun, So Hee, Yu Bin, dan Hye Lim.

Grup musik yang pernah bertandang ke Jakarta pada 20 Juni 2010 ini juga fenomenal. Video klip 'Nobody' mereka yang diunggah ke You Tube hingga saat ini ditonton lebih dari 20 juta orang.

4. 2NE1
http://hermawayne.blogspot.com
Dibentuk pada 2009, 2NE1 mencoba mengambil genre musik yang sedikit berbeda dengan grup musik wanita lainnya. Grup yang beranggotakan Park Bom, Sandara Park, Lee Chaerin, dan Gong Minji ini mencoba memberikan sentuhan hip hop.

Perbedaan itulah yang akhirnya mengantarkan lagu-lagu mereka, seperti 'Fire', 'I Don't Care', 'Try to Follow Me', dan 'Go Away' pada puncak tangga lagu di Korea Selatan. Para penggemar 2NE1 tidak hanya mengagumi lagu-lagu milik grup musik kesayangannya itu, mereka juga terinspirasi oleh gaya berbusana masing-masing anggota 2NE1 yang unik.

5. KaRa
http://hermawayne.blogspot.com
Tidak sedikit grup musik asal Korea Selatan yang meraih kesuksesan di Jepang. Grup musik wanita KaRa adalah salah satunya. Bahkan grup musik yang terdiri dari 5 anggota ini dinobatkan sebagai artis pendatang baru terbaik di Jepang pada 2010 oleh Oricon. Mereka juga menerima penghargaan New Artist Of The Year Award dari Japan Gold Disc Awards.

KaRa yang terdiri dari Park Gyuri, Han Seung-yeon, Goo Hara, Nicole Jung, dan Kang Jiyoung ini memulai debutnya pada Maret 2007. Lagu berjudul 'Honey' berhasil mengantarkan KaRa pada tangga popularitas.

Monday, September 26, 2011

Film dengan Biaya Produksi Termahal

1. AVATAR (2009)
Film yang juga menandai kembalinya James Cameron ke layar lebar setelah lama disibukkan dengan proyek dokumenter ini mampu mengumpulkan sebanyak US$1,85 miliar atau kurang lebih setara dengan Rp17,2 triliun dalam waktu sekitar satu bulan saja padahal biaya produksi film ini hanya sekitar US$237 juta (sekitar Rp2,2 triliun). Sebuah pencapaian yang luar biasa mengingat kisah film ini sebenarnya cukup sederhana, namun James mampu menyuguhkan film dengan visualisasi yang sangat memukau. Fantastik!


2. TITANIC (1997)
Membuat replika tenggelamnya kapal Titanic memang tidak mudah, apalagi jika harus melakukannya di tahun 1997. Tapi nyatanya James Cameron dengan visinya mampu menyajikan film yang sangat realistis tanpa harus membuatnya kelihatan mengobral teknologi. Untuk prestasi yang mengagumkan ini, layak jika film berbiaya produksi US$200 juta atau hampir Rp2 triliun ini mencapai angka penjualan sampai US$1,83 miliar atau jika dikurs-kan dengan nilai rupiah saat itu, hampir mencapai Rp17 triliun. Film yang menyabet 11 piala Oscar ini akhirnya harus rela didepak oleh AVATAR di awal tahun 2010 ini.


3. THE LORD OF THE RINGS: THE RETURN OF THE KING (2003)
Bagian ketiga dari trilogi THE LORD OF THE RINGS yang dibuat tahun 2003 ini berhasil menyusul dua film karya James Cameron dengan angka US$1,13 M atau kurang lebih setara dengan Rp10,5 triliun padahal biaya produksi film ini hanya sekitar US$96 juta atau setara dengan Rp892 juta. Film epik fantasi yang disutradarai oleh Peter Jackson dari novel sastra karya J.R.R. Tolkien ini memang fenomenal. Trilogi petualangan Frodo Bagins (Elijah Wood) ini menjadi film yang tersukses dibanding dua pendahulunya, dan memborong 11 piala Oscar dan menjadi satu-satunya film fantasi dalam sejarah yang meraih penghargaan ini. Film yang mengenalkan bahasa Sindarin (bahasa peri) ini juga menjadi saingan berat TITANIC dan BEN-HUR yang sebelumnya juga meraih film dengan Academy Awards terbanyak.

4. PIRATES OF THE CARIBBEAN: DEAD MAN'S CHEST (2006)
DEAD MAN'S CHESTWalaupun banyak yang menilai film ini tak sebagus bagian pertama tapi nyatanya film karya Gore Verbinski ini masih mampu bertengger di tangga ke empat deretan film paling laris sepanjang zaman. Dengan biaya produksi sekitar US$225 juta, Verbinski mampu mengeruk laba sampai US$1,1 miliar atau kurang lebih setara dengan Rp9,86 triliun. Bisa jadi akting Jhonny Depp sebagai Kapten nyentrik, Jack Sparrow, saat berhadapan dengan Davy Jones (Bill Nighy), si Kapten berkepala gurita dan berawak kapal zombie 'The Flying Dutchman', cukup menarik minat movie-goers, meski film ini dilarang main di China gara-gara adegan suku kanibalis.

5. THE DARK KNIGHT (2008)
THE DARK KNIGHTReboot film Batman dalam visi Christopher Nolan memang terbukti sukses. Meski BATMAN BEGINS gagal masuk dalam daftar feski BATMAN BEGINS gagal masuk dalam daftar film terlaris, namun hoki Batman berpihak pada kesuksesan THE DARK KNIGHT. Masih dikerjakan oleh Christopher Nolan, film berbiaya produksi US$185 juta atau setara dengan Rp1,7 miliar ini mampu menghasilkan duit tak kurang dari US$1miliar (Rp9 triliun) dan membuatnya masuk di posisi kelima deretan film paling laku sampai saat ini. Saat film ini dirilis berbagai rumor menyebutkan jika karakter The Joker yang diperankan mendiang Heath Ledger memiliki andil besar untuk kesuksesan film yang digarap tiga studio besar ini. Bahkan 'transformasi' Ledger sebagai Joker terpilih sebagai 100 Greatest Movie Characters of All Time versi Empire 2008.

6. HARRY POTTER AND THE SORCERER'S STONE (2001)
HARRY POTTER AND THE SORCERER'S STONEPopularitas novel karya JK Rowling mau tak mau ikut andil juga dalam pencapaian yang diraih film berdurasi 152 menit ini walaupun kerja keras Chris Columbus sebagai sutradara juga tak kalah pentingnya. Dengan biaya produksi hanya US$125 juta (Rp1,16 triliun) film yang mengangkat nama Daniel Radcliffe dan Emma Watson ini sanggup meraup untung sebesar US$968 juta atau sekitar Rp9 triliun dari penjualan tiket di seluruh dunia.



7. PIRATES OF THE CARIBBEAN: AT WORLD'S END (2007)
PIRATES OF THE CARIBBEAN: AT WORLD'S ENDLagi-lagi bajak laut dari perairan Karibia ini berhasil masuk ke dalam daftar dua puluh film mesin uang meski masih berada di bawah film keduanya. Dengan formula baru dan membawa bintang Asia, Chow Yun Fat, sebagai pemainnya, film berbiaya produksi US$300 juta (Rp2,7 triliun) ini masih mampu mengumpulkan uang sebanyak US$958 juta atau sekitar Rp8,9 triliun, atau untung tiga kali lipat dari biaya produksi. Sekali lagi, film yang gagal meraih piala Oscar ini juga mengalami sensor ketat di China gara-gara peran Sao Feng (bajak laut Laut China Selatan yang diperankan Chow Yun Fat) yang dinilai terlalu mendiskreditkan orang China.

8. HARRY POTTER AND THE ORDER OF THE PHOENIX (2007)
HARRY POTTER AND THE ORDER OF THE PHOENIXTahun 2007 lalu bagian kelima dari 'franchise' Harry Potter kembali dirilis dan hasilnya cukup memuaskan. David Yates yang dipercaya menggarap film adaptasi novel karya JK Rowling ini masih sanggup meraih predikat film yang ditunggu-tunggu penggemar novel sihir. Bagaimana tidak, film ini masih sanggup mencapai angka penjualan sebesar US$937 juta atau sekitar Rp8,7 triliun padahal biaya produksinya hanya sebesar US150 juta (Rp1,4 triliun) saja. Antusiasme penggila ilmu sihir Hogwarts ini memang tak bisa diremehkan, bahkan sebelum film seri ORDER OF THE PHOENIX ini resmi dirilis, ribuan fans berat Harry rela menonton film HAPPY FEET (2006), hanya demi melihat ekstra trailer ini.

9. HARRY POTTER AND THE HALF-BLOOD PRINCE (2009)
HARRY POTTER AND THE HALF-BLOOD PRINCEDianggap film paling suram sepanjang sejarah franchise Harry Potter ternyata tak terlalu banyak berdampak pada penjualan tiket film keenam ini. HARRY POTTER AND THE HALF-BLOOD PRINCE tercatat masih bisa mengumpulkan uang sebanyak US$934 juta (Rp8,7 triliun) dari biaya produksi sebesar US$250 juta atau sekitar Rp2,3 triliun. Dan di film ini, pertama kalinya tidak ada adegan saat Harry Potter mengikuti kelas Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam. Sebuah langkah ekstrim dari David Yates, untuk membuang beberapa bagian penting yang ada di kisah aslinya.

10. STAR WARS: EPISODE I - THE PHANTOM MENACE (1999)
STAR WARS: EPISODE I - THE PHANTOM MENACEPamor kisah yang digagas oleh George Lucas memang tidak akan pernah luntur. Buktinya film yang diproduksi di tahun 1999 ini masih mampu masuk sepuluh besar film yang berhasil meraih angka penjualan tertinggi sepanjang zaman. Kabarnya George Lucas memerlukan biaya sekitar US$115 juta atau sekitar Rp1 triliun lebih untuk memproduksi film yang ternyata sukses meraup keuntungan besar ini. Hasil akhir yang dicapai film ini tak kurang dari US$922 juta atau bisa dibilang untung delapan kali lipat dari biaya produksi.

Thursday, September 22, 2011

Nama-nama Mata Uang di Dunia

No. Negara Mata Uang
1 Abbesinia Dollar
2 Afganistan Afgani
3 Afrika Selatan Rand
4 Albania Lek
5 Aljazair Dinar
6 Amerika Serikat Dollar
7 Argentina Peso
8 Australia Dollar
9 Austria Shilling
10 Afrika Tengah Franc
11 Angola Kwanza
12 Brunei Dollar
13 Bulgaria Lev
14 Bangladesh Taha
15 Belanda Gulden
16 Belgia Franc
17 Bolivia Biliviarnus
18 Brasilia Cruzeiro
19 Burma Kyat
20 Chad Franc
21 Ceylon Rupee
22 Chili Peso
23 Cina Yuan
24 Cekoslawakia Koruna
25 Dominika Peso
26 Denmark Krone
27 Emirat Arab Dirham
28 Ethiopia Birr
29 Equador Surrve
30 El Salvador Kolon
31 Filipina Peso
32 Finlandia Markka
33 Ghana Cedi
34 Guatemala Querizal
35 Hongaria Forint
36 Haiti Courde
37 Hongkong Dollar
38 Honduras Lempira
39 India Rupee
40 Indonesia Rupiah
41 Inggris Pound Sterling
42 Irak Dinar
43 Iran Real
44 Irlandia Pound
45 Israel Pound
46 Italia Lire
47 Islandia Krona
48 Jamaika Dollar
49 Jepang Yen
50 Jerman Deutsche Mark
51 Korea Won
52 Kamboja Riel
53 Kamerun Franc
54 Kenya Shilling
55 Kolombia Peso
56 Kongo Franc
57 Korea Utara Won
58 Kuba Peso
59 Kuwait Dinar
60 Laos New Kip
61 Liberia Dollar
62 Libia Dinar
63 Libanon Pound
64 Luxemburg Franc
65 Malvinas Pound
66 Mexico Peso
67 Monako Franc
68 Mongolia Tugrik
69 Mozambik Escudo
70 Muangthai Bath
71 Malaysia Ringgit
72 Maroko Dirham
73 Mesir Pound
74 Namibia Rand
75 Nepal Rupee
76 Nigeria Naira
77 New Zeiland Dollar
78 Norwegia Kroon
79 Nicaragua Kordoba
80 Oman Real
81 Papua New Gini Kina
82 Paraguay Guarini
83 Pakistan Rupee
84 Panama Balboa
85 Perancis Franc
86 Peru Sole
87 Polandia Zloty
88 Portugal Escudo
89 Qatar Real
90 Rumania Leu
91 Senegal Franc
92 Siprous Pound
93 Srilangka Rupee
94 Sudan Pound
95 Suriah Pound
96 Saudi Arabia Real
97 Singapura Dollar
98 Soviet Rubbel
99 Spanyol Peseta
100 Surinama Guilder
101 Swedia Kroon
102 Swiss Franc
103 Syria Pound
104 Turki Lira
105 Taiwan Dollar
106 Tanzania Shilling
107 Uruguay Peso
108 Vatikan Lira
109 Venezuela Bolivar
110 Vietnam Dong
111 Yaman Imani
112 Yordania Dinar
113 Yugoslavia Dinar
114 Yunani Dracham
115 Zimbabwe Dollar

Amerika Serikat Raja Kapal Induk Dunia

Steam, Turbine, Diesel, Nuclear 1798 - 2006Untuk postingan kali ini dan juga berikutnya, akan saya ambil dari dua buah buku yang diberikan oleh seorang rekan blogger sebagai tanda persahabatan tulus. Dan sebagai apresiasi yang tulus pula untuk postingan kali ini dan berikutnya akan saya ambil intisarinya dari kedua buku tersebut. Kedua buku yang saya terima tersebut sangatlah bagus dan sangat kaya akan gambar dan semua gambarnya full-colour, informasi yang terkandungnyapun sangat lengkap dan mutakhir. Baiklah untuk kali ini saya akan menampilkan tulisan dari salah satu buku tersebut: The Complete Encyclopaedia of Warships: Steam, Turbine, Diesel, Nuclear: 1798-2006. Namun tentu saya tidak akan menterjemahkan mentah-mentah bagian dari buku tersebut, karena sifat saya yang tidak suka untuk menterjemahkan mentah-mentah. Untuk itu tulisan ini juga akan diperkaya dengan pengetahuan saya sendiri dan juga dari berbagai sumber lain sehingga menjadi sebuah topik tersendiri.
Topik yang saya pilih adalah mengenai kapal induk (aircraft carrier). Kenapa kapal induk? Karena kapal induk selain merupakan kapal terbesar yang berada di jajaran angkatan laut, kapal induk juga memerankan peranan sangat besar dalam perang modern saat ini di mana pengangkutan pesawat2 tempur ke tempat-tempat jauh di belahan bumi lain baik untuk menyerang suatu negara ataupun untuk mempertahankan suatu koloni yang jauh seringkali sangat diperlukan dan tidak dapat dihindarkan. Pembuatan kapal induk selain memerlukan biaya yang sangat besar tentu juga memerlukan teknologi yang sangat canggih terutama kapal induk yang bertenaga nuklir. Tidak heran hingga saat ini hanya empat negara saja yang memproduksi kapal induknya sendiri yaitu: Amerika Serikat, Inggris, Perancis dan Rusia. Inggris dan Perancis memang memerlukan kapal induk karena mereka mempunyai koloni2 yang tersebar di berbagai belahan bumi dan untuk mempertahankan koloni2 tersebut jikalau sewaktu2 diserang. Sementara AS, selain juga mempunyai koloni di lautan Pasifik, mungkin juga digunakan untuk menggulingkan rezim di negara2 lain seperti di Irak yang sudah kita ketahui bersama. Jepang pada Perang Dunia II pernah membuat kapal induk yang cukup banyak dan canggih, namun setelah Perang Dunia II, Jepang tidak pernah lagi membuat kapal induk.
Ok, untuk seksi berikutnya, saya akan menjabarkan secara singkat empat buah kapal induk dari empat negara yang berbeda yang memproduksi kapal induknya sendiri. Mereka adalah: USS Nimitz (Amerika Serikat), HMS Invincible (Inggris), Charles de Gaulle (Perancis) dan Admiral Kuznetsov (Rusia).
USS Nimitz (Amerika Serikat)

Amerika Serikat, tak diragukan lagi, adalah raja kapal induk dunia. Ya, karena negara ini adalah satu2nya di dunia kini yang mengoperasikan kapal induk dalam jumlah banyak yaitu 13 buah dan 11 di antaranya bertenaga nuklir! Armada kapal induk AS adalah: USS Nimitz, USS Dwight D. Eisenhower, USS Carl Vinson, USS Theodore Roosevelt, USS Abraham Lincoln, USS George Washington, USS John C. Stennis, USS Harry S. Truman, USS Ronald Reagan dan USS George H. W. Bush, USS Enterprise. Kesebelas kapal induk AS ini semuanya bertenaga nuklir. AS masih punya 2 kapal induk lagi yang bertenaga konvensional yaitu USS Kitty Hawk dan USS John F. Kennedy.
Nah, sekarang mari kita konsentrasikan kepada USS Nimitz saja agar lebih fokus. Kenapa USS Nimitz? Karena inilah kapal induk paling besar di dunia saat ini, walaupun kapal induk ini bukanlah kapal induk yang terbaru di jajaran angkatan laut AS. Malah kapal induk ini diresmikan tahun 1975 usianya sudah 30 tahun lebih namun masih merupakan kapal induk terbesar di dunia dan juga sudah sarat dengan pengalaman.
Operasi serius pertama yang dilakukan oleh kapal induk ini adalah di tahun 1979 ke Iran, sewaktu Shah Iran yang sekutu dekat AS digulingkan dan merupakan awal masa “Republik Islam Iran” pimpinan Ayatollah Khomeini. Waktu itu masih ada adidaya lain yaitu Uni Soviet sehingga USS Nimitz tentu saja tidak diperintahkan untuk menyerang frontal Iran tetapi untuk melancarkan operasi pembebasan 52 orang Amerika yang disandera di kedutaan besar AS di Tehran yang diberi kode operasi Evening Light yang berakhir tragis dan gagal total karena helikopter yang dipakai untuk membebaskan para sandera mengalami kecelakaan dan jatuh di gurun pasir Iran. Selain itu kapal induk ini juga mempunyai segudang pengalaman lain seperti pada tanggal 19 Agustus 1981, kapal induk ini juga berperan dalam “komfrontasi ringan” dengan Libya di mana pesawat tempur AS menembak jatuh dua pesawat MiG Libya. Misi terbesarnya tentu saja kapal induk ini terlibat dalam dua kali perang teluk yaitu perang teluk pertama yang disebut “Desert Storm” yaitu operasi yang membebaskan Kuwait dari cengkraman Irak di tahun 1991  dan juga perang teluk kedua yang disebut operasi “Iraqi Freedom” yang menggulingkan rezim Saddam Hussein. Namun beberapa kali kapal induk ini juga melakukan misi damai non-militer seperti ikut dalam memeriahkan Olimpiade Seoul 1988 di Korea Selatan yang tentu juga bisa berfungsi sebagai bagian dari pengamanan olimpiade tersebut.
Berikut adalah data Teknis USS Nimitz:
Tipe : Kapal Induk multi peran
Bobot : 97 000 ton Inggris (98 600 ton metrik)
Dimensi : Panjang (333 m)  Beam*) (41 m)  Draft*) (11 m)
Sumber Tenaga : Dua buah reaktor nuklir
Awak : 5621
HMS Invincible (Inggris)
HMS Invincible
Inggris yang pada abad ke-19 merupakan raja lautan dengan sebutannya “Britain Rules The Wave” saat ini hanya mempunyai tiga kapal induk saja yaitu HMS Invincible, HMS Illustrious dan HMS Ark Royal. Ketiga kapal induk ini bertenaga konvensional dan tidak ada yang bertenaga nuklir. Dimensi kapal induk Inggris inipun jauh lebih kecil dibandingkan kapal-kapal induk AS apalagi dibandingkan USS Nimitz. Namun Inggris kini tengah mengembangkan dua kapal induk yang lebih besar, tapi tetap bertenaga konvensional non-nuklir yaitu: HMS Queen Elizabeth dan HMS Prince of Wales.
Nah, kita sekarang kita fokuskan kepada HMS Invincible yang diresmikan penggunaannya tahun 1980 ini. Walaupun pengalaman HMS Invincible tidak sekaya USS Nimitz, namun HMS Invincible ini juga mempunyai pengalaman tempur di Perang Malvinas tahun 1982. Waktu itu bersama-sama dengan kapal induk Inggris lainnya HMS Hermes yang kini sudah pensiun dari angkatan laut kerajaan Inggris dan dibeli oleh angkatan laut India dan diberi nama INS Viraat, berperan besar dalam mendukung Inggris memenangkan perang Malvinas melawan Argentina. Waktu itu kapal induk ini mengangkut 12 helikopter Sea King dan 9 pesawat tempur Sea Harrier yang terkenal waktu itu karena bisa mendarat dan lepas landas secara vertikal.
Berikut ini adalah sedikit data teknis HMS Invincible:
Tipe        :P esawat Induk tipe ringan
Bobot      : 20 400 ton Inggris (20 700 ton metrik)
Dimensi  : Panjang (206 m) Beam*) (27.5 m) draft*) (7 m)
Tenaga   : Konvensional (Turbin gas/bahan bakar karbon)
Awak      : 875
Charles de Gaulle (Perancis)
Charles de Gaulle
Angkatan Laut Perancis saat ini hanya mempunyai dua kapal induk saja yaitu Charles de Gaulle dan Jeanne d’Arc. Jeanne d’Arc sebenarnya adalah kapal induk untuk helikopter saja atau helicopter carrier tepatnya, sehingga banyak pengamat mengatakan bahwa saat ini Perancis hanya mempunyai satu buah kapal induk saja. Namun kapal induk Perancis Charles de Gaulle ini termasuk yang paling baru dan diresmikan tahun 2001 lalu. Dan perlu diketahui bahwa Charles de Gaulle ini adalah satu-satunya kapal induk bertenaga nuklir yang dibuat di luar Amerika Serikat!  Sebenarnya Perancis sebelumnya juga mempunyai dua buah kapal induk yaitu Clemenceau dan Foch masing2 buatan tahun 1961 dan 1963. Namun kini kedua kapal induk tersebut sudah pensiun dari angkatan laut Perancis, dan Foch kini telah dibeli oleh Angkatan Laut Brasil dan dinamai São Paulo. Tetapi kini Perancis tengah membangun satu lagi kapal induk yang sekelas dengan Charles de Gaulle dengan nama proyek Porte-Avions 2 dan diperkirakan selesai sekitar tahun 2014 mendatang dengan menggunakan tenaga non-nuklir atau konvensional.
Charles de Gaulle sendiri pada saat pengembangannya mengalami beberapa kendala. Pada tahun 2000 sebelum diresmikan diketahui bahwa tingkat radiasi di permukaan kapal sedikit di atas ambang keamanan akibat sistem isolasi radiasi dari tenaga nuklirnya kurang baik walaupun dapat segera diatasi. Juga baling-baling (propeller)nya pernah mengalami kerusakan sebelum diresmikan yang mengakibatkan harus digantinya baling-baling tersebut. Tahun 2001, tak lama setelah diresmikan sempat terjadi kebocoran kecil gas beracun yang menyebabkan seorang awak kapalnya pingsan. Namun setelah kejadian2 tersebut Charles de Gaulle hampir dikatakan tidak pernah lagi mengalami gangguan2 yang berarti dan siap mengabdi untuk angkatan laut Perancis.
Charles de Gaulle karena masih baru masih miskin dengan pengalaman tempur. Satu-satunya misi militer yang pernah diikutinya ialah ke lautan Hindia pada saat pasukan koalisi pimpinan AS menggulingkan pemerintahan Taliban di Afghanistan. Sedangkan di Perang Teluk kedua yang menggulingkan presiden Saddam Hussein di Irak, Charles de Gaulle tidak ambil bagian karena waktu itu pemerintah Perancis tidak mau ambil bagian di dalam pasukan koalisi yang dipimpin AS juga.
Berikut ini adalah sedikit data teknis Charles de Gaulle:
Tipe                     : Kapal Induk khusus kelas menengah
Bobot                   : 40 600 ton Inggris (41 250 ton metrik)
Dimensi               : Panjang (261.5 m) Beam*) (64 m) Draft (9.5 m)
Tenaga                : 2 reaktor nuklir ditambah cadangan 4 mesin diesel listrik
Awak                   : 1600
Admiral Kuznetsov (Rusia)
Admiral Kuznetsov
Sungguh ironis, Uni Soviet yang dulu negara adidaya, kini setelah terpecah, dan pecahannya yang paling besar dan kuat yaitu Rusia, kini angkatan lautnya hanya mempunyai satu kapal induk saja yaitu Admiral Kuznetsov atau lengkapnya adalah Admiral Sovetskogo Soyuza Kuznetsov/Адмирал флота Советского Союза Кузнецов. Dahulu Uni Soviet sempat mempunyai kapal2 induk yang ‘ditakuti’ oleh negara2 barat seperti: Minsk dan Kiev. Namun sayang kapal-kapal induk Uni Soviet itu tidak ada yang bertenaga nuklir. Kini, kapal-kapal induk tersebut telah pensiun dari angkatan laut Rusia. Minsk sendiri akhirnya dibeli oleh China namun bukan digunakan sebagai kapal induk aktif tapi lebih dijadikan sebagai monumen angkatan laut saja.
Kapal induk satu-satunya milik Rusia kini, Admiral Kuznetsov, mulai aktif penuh tahun 1995 dan terhitung baru namun tenaga yang dipakai adalah konvensional atau non-nuklir. Kapal induk ini memang masih miskin pengalaman perang karena Rusia sejak pecah tidak pernah terlibat peperangan. Kegiatan kapal perang ini kebanyakan selama ini adalah tur ke berbagai lautan dan juga terlibat dalam latihan pernag hanya itu, apalagi Rusia yang kini juga tengah masih terlibat kesulitan keuangan membuat pengoperasian kapal induk ini juga menjadi terbatas. Admiral Kuznetsov diperkirakan akan tetap mengabdi kepada angkatan laut Rusia minimal hingga tahun 2030.
Berikut ini adalah data teknis sekilas Admiral Kuznetsov:
Tipe                   : Kapal induk kelas menengah
Bobot                 : 67 000 ton Inggris (68 100 ton metrik)
Dimensi             : Panjang (300 m) Beam*) (73 m) Draft*) (38 m)
Tenaga              : Turbin uap, 9 turbogenerator, 6 diesel generator
Awak                 : 1960
_________________________________
Keterangan:
*) Beam = Lebar kapal yang terpanjang. Draft = Kedalaman air (minimun) yang diperlukan agar kapal dapat mengapung (tidak menyentuh dasar).

Kekuatan Militer Indonesia

Indonesian Military Strength (Kekuatan Militer Indonesia)
Seringkali, kita merasa kecil dan tidak mampu jika mengingat kekuatan  militer Indonesia yang mungkin sedikit (atau banyak??) tertinggal bahkan dengan negara tetangga-tetangga kita.
Lihat saja komentar-komentar yang muncul ketika ada konflik di Ambalat, dll. Ada yang berteriak-teriak patriotik, tapi banyak pula yang nyinyir menyindir peralatan militer kita (alutsista), kemampuan, dll.
Menurut gw pribadi, yang nggak ngerti-ngerti banget sih ya pendapat tersebut ya sah-sah saja..

sumber: Antara
(foto: Antara)
Ada pendapat yang berpandangan bahwa kekuatan militer bersandar pada kekuatan peralatan, perlengkapan dan personil (tentara), ada juga pendapat yang mengacu kepada 'kekuatan' sumberdaya, geografis, dll.

Mungkin pandangan kekuatan militer modern memang mengacu kepada kekuatan perlengkapan, peralatan dan personil militernya.
Ibaratnya balap mobil, sewajarnya orang akan memperhatikan mesin mobil tersebut, kemampuannya, atau pembalapnya. Yang kesemuanya itu memang 'mencerminkan' kekuatan.

Pendapat lain mungkin melihat sisi lain seperti faktor geografis, alam, sumber daya, penduduk, dll-nya. Tentu saja pendapat ini juga bukan tanpa alasan, untuk yang membaca sejarah Perang Dunia kedua, mungkin paham Jerman yang disebut negara kecil, nyaris menaklukan seluruh Eropa kala itu.
Negara kecil yang saat sebelum perang dunia kedua tertimpa beragam kesulitan dan kemalangan karena kerugian yang dideritanya pada Perang Dunia kesatu tersebut mampu membangun kekuatan militer hingga sempat melampui kekuatan militer negara-negara tetangganya.
Tapi perang memang bukan balap mobil, yang bisa dibuat standarisasi dan kelasnya. Alias, dalam perang memang nggak ada 'kelas-nya'
Mau kuat mau lemah, mau adil mau tidak, mau berimbang atau tidak berimbang, ya perang sajahhh..
Alhasil, menurut versi Global Fire Power, Kekuatan Militer Indonesia menduduki peringkat ke 13 kekuatan militer dunia. Jauh diatas Australia (21), Thailand (23), Philipines (30) atau bahkan Iraq (34).
Indonesian Military Strength
Minimum Military Enlistment Age 18 Years Old
Available Military Manpower 60,543,028
Total Military Personnel 923,000
Active Frontline Personnel 316,000
Yearly Military Expenditure $1,300,000,000
Available Purchasing Power $901,700,000,000
Reported Gold Reserves $34,700,000,000
Small Arms Authorized Exports (FY2005) N/A
Small Arms Authorized Imports (FY2005) N/A

Aircraft 613
Armor 969
Artillery Systems 700
Missile Defense Systems 91
Infantry Support Systems 1,790
Naval Units 121
Merchant Marine Strength 750

Serviceable Airports 668
Railways 6,458 km
Waterways 21,579 km
Serviceable Roadways 368,360 km
Total Square Area 1,919,440 km


Major Ports and Harbors 9
Oil Production 1,094,000 (barrels per day)
Oil Consumption 1,155,000 (barrels per day)
Proven Oil Reserves 4,600,000,000 (barrels)
Labor Force 94,200,000
Source : Global Fire Power

Sedangkan, berdasarkan Strategy Pages, Indonesia menduduki ranking 7 untuk negara-negara Asia Timur. Sedikit diatas Australia, Thailand, SIngapore, dll, tetapi dibawah Vietnam (6)
Armed Forces of the World
Land Tot Tot Act Mil Bud Air
Country Rnk Power Qual Pop GDP Men Bud Man AFV Cmbt Ldrs Eqp Exp Spt Mob Trad
East Asian Nations
China 1 827 32 1300 $800 2100 $40000 $19 14500 3300 6 5 5 6 4 6
Korea, South 2 289 31 47.4 $450 680 $13000 $19 5600 650 6 5 6 5 4 5
Korea, North 3 274 20 24 $15 1000 $1200 $1 5500 600 6 4 3 4 5 4
Taiwan 4 155 41 22.2 $320 350 $18000 $51 3200 520 6 6 6 6 5 5
Japan 5 150 73 127 $4600 240 $47000 $196 2100 380 6 8 6 8 8 7
Vietnam 6 150 23 81 $32 480 $1400 $3 2800 200 6 4 6 4 3 6
Indonesia 7 56 16 212 $165 290 $1200 $4 840 120 5 3 6 4 3 5
Thailand 8 45 12 62 $130 300 $2400 $8 1600 150 5 3 5 2 3 3
Australia 9 33 54 19.1 $400 50 $7200 $144 640 140 6 7 7 6 4 7
Singapore 10 26 33 3.7 $100 60 $4800 $80 1400 170 6 6 6 4 3 3
Philippines 11 25 19 78 $85 110 $1600 $15 480 135 6 4 6 3 2 4
Malaysia 12 23 25 22 $90 98 $3000 $31 450 70 6 5 5 3 3 4
Cambodia 13 16 12 11.5 $3.3 110 $600 $5 260 22 5 3 5 3 1 4
New Zealand 14 4 39 4 $55 9 $1400 $156 80 36 6 6 6 5 3 6
Laos 15 3 6 5.5 $1.6 28 $20 $1 120 12 5 2 5 2 1 2
Mongolia 16 2 10 2.8 $1.1 9 $20 $2 1400 20 5 3 5 1 2 3
Brunei 17 1 19 0.34 $6 6 $380 $66 55 5 5 6 4 1 1 1
Papua-New Guinea 18 1 13 5 $4.8 4 $55 $12 0 0 5 4 5 2 1 1
Fiji 19 0 12 0.8 $1.4 3 $32 $9 0 0 6 4 5 1 1 1
Source: Strategy Page

Samsung Galaxy Series

Written by on 25/04/2011 in Acara Lokal, Liputan, News - No comments
Samsung Indonesia mengajak rekan-rekan media dari berbagai daerah di Indonesia dalam acara workshop Samsung Galaxy Series. Samsung mengadakan workshop untuk memperkenalkan lebih jauh keunggulan dan kegunaan dari produk smartphone Android Samsung yang dapat memberikan gaya hidup “Smarter Life”. Acara yang berlangsung santai ini diisi dengan beberapa rangkaian demo aplikasi-aplikasi Android, serta sesi tanya jawab seputar dunia Android dan ponsel-ponsel Samsung yang menggunakan sistem operasi Android.
Di acara ini, Samsung memperkenalkan berbagai jajaran handset Galaxy Series seperti Samsung Galaxy Ace, Galaxy Fit, Galaxy Gio, Galaxy Mini, Galaxy Pro, dan Galaxy S SL. Semua handset Android Samsung ini telah tersedia di pasaran, dan bahkan sebagian sudah pernah dibahas di yangcanggih.com.

10 sekolah Terbaik di Dunia


JFK INTERNATIONAL – SWISS
Swiss adalah identik dengan sekolah asrama yang berkualitas tinggi, dan salah satu alasannya adalah JFK International. Terletak di salah satu desa pegunungan paling indah di Pegunungan Alpen Swiss, JFK adalah asrama bahasa klasik Inggris internasional dan sekolah hari itu melayani untuk 60 sampai 70 siswa berusia antara 5 dan 14. Sedangkan JFK secara internasional terkenal karena keunggulannya di bidang pendidikan, itu membanggakan diri menjadi sebuah organisasi keluarga bergaya kecil dimana anak-anak diperlakukan sebagai individu. Sedangkan JFK memelihara komputer terbaru bantu belajar, sekolah menganggap interaksi antara siswa dan guru menjadi faktor paling penting dalam mengembangkan bakat setiap anak. Kennedy School merupakan tempat yang ideal bagi anak untuk tumbuh dan berkembang. Kurikulum di JFK ini didesain khusus untuk sekolah-sekolah internasional dan memberikan siswa dengan banyak pengalaman melalui kegiatan, perjalanan dan olahraga. Penting untuk keberhasilan adalah keyakinan kuat bahwa setiap anak adalah individu yang unik dengan kebutuhan yang berbeda.

BRANKSOME HALL – KANADA
Didirikan pada tahun 1903, Branksome Hall adalah salah satu hari utama Kanada dan sekolah asrama untuk anak perempuan. Mendidik anak perempuan dari TK junior untuk masuk universitas, itu adalah hari, gadis independen non-denominasi ‘dan pondok pesantren dan mengajar Internasional Baccalaureate bergengsi, kualifikasi yang diakui seluruh dunia. Branksome menawarkan kurikulum liberal kuat seni yang mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan penyelidikan, menumbuhkan keseimbangan antara akademisi dan pilihan co-kurikuler, dan menekankan perspektif global. Asrama mahasiswa di Branksome dapat mendaftarkan diri dari Kelas 8-12, dan menikmati program diperkaya dalam lingkungan tempat tinggal yang peduli. Branksome memiliki wawasan internasional, dengan banyak guru berkualifikasi tinggi yang memiliki pengalaman mengajar internasional, dan anak perempuan dari Branksome sekarang dapat ditemukan di universitas terbaik di dunia.
Keuskupan SEKOLAH UNTUK GIRLS – SELANDIA BARU
Kampus Auckland Keuskupan School for Girls adalah salah satu sekolah dengan performa terbaik di Selandia Baru. Telah beroperasi selama lebih dari satu abad dan menjalankan jenis reputasi keunggulan yang melihat anak perempuan dan cucu kembali ke kampus. Meskipun bangga tradisi dan sejarah, ini bukan sekolah yang taruhannya reputasinya pada kejayaan masa lalu. Ada di pusat shortlist Selandia Baru paling dinamis pembelajaran, dilengkapi dengan sumber daya kelas mutakhir dan fasilitas rekreasi spektakuler. Dan itu hanya mendapatkan yang lebih baik dengan setiap tahun. Banyak siswa hadir berasal dari daerah tersebut, tetapi kontingen kuat siswa internasional juga terdaftar. Innes House juga memiliki ruang untuk menampung hingga 35 siswa asrama.
WESTMINISTER SEKOLAH – INGGRIS
Untuk memahami apa suatu pendidikan luar biasa lembaga Westminster School, semua yang perlu Anda lakukan adalah membaca peran menakjubkan panggilan-alumni terkenal, mulai dari tokoh-tokoh sejarah seperti Christopher Wren, Ben Jonson dan AA Milne melalui aktor Peter Ustinov, komposer Andrew Lloyd Webber dan bintang hari terkenal modern pop, seperti Dido dan Gavin Rossdale. Terletak di samping Westminster Abbey dan Gedung Parlemen di London, Westminster School adalah salah satu yang paling terkemuka asrama independen di dunia dan sekolah hari. Hebatnya, asal-usul dari Sekolah dapat ditelusuri kembali ke sekolah biara Benediktin dari biara didirikan lebih dari seribu tahun yang lalu. Selama masing-masing dari lima tahun terakhir, 50 persen dari siswa diterima oleh universitas Oxford dan Cambridge, 45 persen memilih program yang sesuai untuk mereka di universitas lain negara terkemuka dan 5 persen telah mengambil tempat di universitas-universitas di Amerika.
Charterhouse – INGGRIS
Pada tahun 2011, Charterhouse merayakan 400 tahun yang luar biasa pendidikan publik sebagai salah satu sekolah bersejarah besar Inggris. Namun, Charterhouse menawarkan pendidikan yang dinamis dan progresif, dan lulusannya terus mengisi universitas-universitas terbaik di Inggris. Prioritas kegiatannya adalah tidak ujian nilai tetapi stimulasi penyelidikan independen dan rasa ingin tahu intelektual. Siswa didorong untuk menjaga keseimbangan antara kerja akademis dan berbagai kesempatan ekstra-kurikuler, dengan prestasi olahraga dan budaya dihargai sama. Anak laki-laki mengaku Charterhouse Tahun 9, ketika sebagian dari mereka adalah 13. Sejumlah terbatas anak laki-laki dari luar negeri mengaku setelah mengambil tes dalam bahasa Inggris, Matematika dan Ilmu Pengetahuan, biasanya pada bulan Januari tahun masuk. Charterhouse juga melayani sekitar 50 anak perempuan yang mengaku setiap tahun menjadi bentuk keenam.
UWCSEA VISI – SINGAPURA
United World College of South East Asia janji tidak kurang dari pengalaman pendidikan yang holistik, hidup-menentukan bagi mahasiswa di dua kampus di Singapura. UWCSEA adalah yang kedua dari 13 perguruan tinggi di seluruh dunia yang merupakan bagian dari gerakan United World College, yang didirikan dengan tujuan menghindari perang dengan menggunakan pendidikan untuk mempromosikan pemahaman internasional, menyatukan orang, bangsa dan budaya untuk perdamaian dan masa depan yang berkelanjutan. Dengan demikian, UWCSEA memiliki fokus internasional dan telah mengembangkan reputasi seluruh dunia untuk menyediakan pendidikan berbasis nilai menantang holistik dengan penekanan pada prestasi akademik, pelayanan kepada orang lain, pengelolaan lingkungan, kerjasama dan kepemimpinan. UWCSEA menawarkan program untuk anak-anak dari TK sampai 12 kelas, termasuk sejumlah kualifikasi International Baccalaureate.
Woodstock SEKOLAH – INDIA
Terletak di kaki bukit Himalaya, Woodstock Sekolah merupakan salah satu sekolah perumahan elit di India. Woodstock Sekolah didirikan pada 1854, dan untuk sebagian besar sejarahnya terutama melayani kebutuhan misi dan keluarga terlibat dalam pelayanan sosial di India. Warisan ini terus berlanjut hari ini di komitmen sekolah untuk nilai-nilai keunggulan, tanggung jawab pribadi dan pelayanan. Woodstock bertujuan untuk mengembangkan warga global yang bertanggung jawab dan pemimpin dengan menyediakan pendidikan internasional kelas dunia, berakar pada warisan Kristen dan nilai-nilai, untuk berbagai kelompok mahasiswa, terutama dari keluarga dalam pelayanan Kristen atau publik, dalam suatu lingkungan Himalaya India. Sekolah menyediakan pendidikan bagi siswa usia 3 sampai 18 tahun, meskipun pesantren hanya tersedia untuk siswa dari kelas 3 dan seterusnya. Woodstock memiliki reputasi internasional untuk keunggulannya, seperti yang ditunjukkan oleh fakta bahwa mayoritas siswa berasal dari negara-negara lain selain India.
Dulwich COLLEGE MANAJEMEN INTERNASIONAL
Dulwich College Manajemen Internasional (DCMI) adalah jaringan fasilitas pendidikan di Asia berdasarkan filsafat pendidikan salah satu sekolah terkemuka Inggris independen, Dulwich College, London. DCMI mulai beroperasi di China, dengan pendirian Dulwich College di Shanghai,, rekan-lembaga pendidikan yang menawarkan pendidikan non-denominasi akademik kepada masyarakat ekspatriat. Menyusul keberhasilan dari Shanghai College DCMI telah mendirikan Dulwich College di Beijing, Suzhou, dan Zhuhai di Cina maupun di Seoul, Korea Selatan. DCMI juga mengembangkan TK bilingual di bawah nama merek terpisah, Windsor, dan mengembangkan A-level dan layanan penempatan maju untuk pasar lokal. Keberhasilan dari Kampus dan Sekolah telah membentuk DCMI sebagai penyedia terkemuka pendidikan sekolah internasional di Asia.
CANADIAN ACADEMY – JAPAN
Terletak di Pulau Rokko di Kobe,canadian Akademi didirikan dengan misi menginspirasi siswa untuk bertanya, merefleksikan, dan memilih untuk penuh kasih dampak dunia sepanjang hidup mereka. Kanada Academy adalah sekolah internasional swasta disetujui oleh Menteri Pendidikan Jepang, dan bersertifikat untuk penghargaan baik di sekolah AS tinggi dan diploma International Baccalaureate. Tubuh siswa benar-benar internasional dalam Surat make up, dengan sekitar 17 persen dari siswa dari Amerika Utara, 7 persen dari Eropa, 55 persen dari Asia, dan 20 persen yang mewakili seluruh dunia. Kanada Akademi memiliki asrama internasional untuk siswa di kelas 9-12. Tata letak tempat tinggal untuk asrama telah dirancang untuk menciptakan lingkungan keluarga dan untuk membina hubungan yang lebih erat antara siswa dan orang tua mereka penduduk rumah.
Geelong GRAMMAR SEKOLAH – AUSTRALIA
Dengan lima kampus spesialis – Bostock, Toorak, Timbertop, Tengah dan Senior School – Geelong Grammar melayani untuk segala usia siswa sekolah. Sekarang, lebih dari 150 tahun, Geelong Grammar telah berkembang menjadi salah satu sekolah asrama paling bergengsi di Australia, yang paling terkenal hosting HRH Pangeran Charles di situs Timbertop pada tahun 1966. Geelong Grammar School terbesar Boarding Australia co-educational Sekolah, keragaman yang luar biasa menarik mahasiswa dari seluruh dunia, dan mempromosikan filosofi bahwa pendidikan adalah dinamis dan berkesinambungan. Asrama Kampus di Corio merupakan pusat bersemangat untuk olahraga, rekreasi dan studi diawasi dengan lebih dari 100 kegiatan ko-kurikuler yang tersedia untuk siswa. Mengajar di Geelong Grammar School mempekerjakan mengajar implisit dan eksplisit keterampilan Psikologi Positif dan prinsip-prinsip di setiap kampus dan di semua aspek kehidupan sekolah yang diketahui secara efektif meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan meningkatkan emosi positif pada siswa.

25 Perusahaan Terbesar di Dunia

1. Wal-Mart Stores Wal-Mart StoresRank: 1 (Previous rank: 1)
CEO: H. Lee Scott Jr.
Employees: 2,055,000
Address: 702 S.W. Eighth St.
Bentonville, Arkansas  72716
Country: U.S.
Website: www.walmartstores.com
Retaining its spot as the largest company in the world, the retail giant spent the last year making strides toward becoming friendlier to its workers and the environment. Long derided for the limited health-care packages offered to its employees, the company focused on expanding its options. As of January, 93.7% of Wal-Mart’s U.S. employees had some form of health care, up from 90.4% last year.
On the sustainability front, the retailer sold 145 million energy-efficient light bulbs in 15 months and joined forces with the Clinton Climate Initiative. Some say it isn’t enough; a union-backed ad campaign by WakeUpWalMart.com at the end of 2007 targeted the quality of the company’s imported products.
Still far from pleasing all its critics, Wal-Mart did please its shoppers: Its renewed focus on lower prices delivered a stellar second half, bolstering total revenue for the year to $379 billion.
2. Exxon Mobil
Exxon MobilRank: 2 (Previous rank: 2)
CEO: Rex W. Tillerson
Employees: 107,100
Address: 5959 Las Colinas Blvd.
Irving, Texas  75039
Country: U.S.
Website: www.exxonmobil.com
Big companies know how to make big deals, and at the end of last March, Exxon Mobil signed onto a $5 billion project with Saudi Aramco and Sinopec to expand an existing venture in the Fujian province – marking the first fully integrated petrochemical plant in China backed by foreign investment.
Exxon had its best year ever in terms of safety results, while the competition didn’t fare as well. But the high cost of refining hurt Exxon just as much as it hurt the rest. Even with a record of $40.6 billion in net income, profits were up only 2.8% from the previous year.
3. Royal Dutch Shell
Royal Dutch Shell
Rank: 3 (Previous rank: 3)
CEO: Jeroen van der Veer
Employees: 104,000
Address: Carel van Bylandtlaan 30
The Hague  2596
Country: Netherlands
Website: www.shell.com
In the face of the current energy crisis, Royal Dutch Shell has made its own moves to ensure the company’s future. Two large projects included acquiring a 22% stake in Shell Canada – increasing its access to the vast oil sands in Alberta – and moving forward with Pearl GTL, a gas-to-liquids plant in Qatar.
But the year wasn’t without glitches. Shell saw its stake in one of its biggest projects – the Russian-based Sakhalin II – reduced to 27% from 55%, as the Russian government asserted control over the country’s oil industry.
4. BP
BPRank: 4 (Previous rank: 4)
CEO: Anthony B. Hayward
Employees: 97,600
Address: 1 St. James Sq.
London  SW1Y 4PD
Country: Britain
Website: www.bp.com
Another tumultuous year for the oil giant: BP was forced to clean up its Whiting, Ind., refinery after it was hit by the EPA with clean-air violations, faced multiple fires on its Alaskan oil fields, and had to deal with the departure of Chief Executive and Director John Browne.
Much of the U.K.-based company’s time was spent handling its U.S. operations, as it modernized Whiting and dealt with the repercussions of the 2005 blast in Texas City. Yet the American operations weren’t all bad news – a $2.4 billion investment in the San Juan basin and deepwater drilling projects in the Gulf could be helpful in the next few years, once BP’s messes are behind it.
5. Toyota Motor
Toyota MotorRank: 5 (Previous rank: 6)
CEO: Fujio Cho
Employees: 316,121
Address: 1 Toyota-cho
Toyota  471-8571
Country: Japan
Website: www.toyota.co.jp
Detroit’s decline worked in Toyota’s favor, as the leader in hybrid-electric vehicles pushed past its American rivals on this year’s list. Overall, Toyota sold only 3,000 fewer vehicles than global leader General Motors.
But the Japanese company gained on its rival in the United States: GM’s sales fell 6% on its home turf, while Toyota’s sales rose 3.1%.
6. Chevron
ChevronRank: 6 (Previous rank: 7)
CEO: David J. O’Reilly
Employees: 65,035
Address: 6001 Bollinger Canyon Rd.
San Ramon, California  94583
Country: U.S.
Website: www.chevron.com
A leader when it comes to offshore drilling, the California-based company is relying on a number of projects – including Tahiti, which stalled production in 2007 – to alleviate demands at home and abroad.
In an effort to clean up its image, Chevron launched its largest-ever global advertising campaign, called “The Power of Human Energy,” to prove that it too is concerned with climate change. The company’s progress is promising. With a net income of $18.7 billion in 2007, it was the fourth consecutive year Chevron achieved record earnings.
7. ING Group
ING Group
CEO: Michel Tilmant
Employees: 120,282
Address: Amstelveenseweg 500
Amsterdam  1081
Country: Netherlands
Website: www.ing.com
The only financial institution to make our top 10, ING was up 31% in profits from 2006. This was due in part to the company’s streamlining, as it sold many noncore businesses, and partly due to a focus on global branding, with mass advertising set around the sponsorship of a Formula One team.
ING continued to push into emerging markets, with primary investments in Thailand, Latin America, Turkey and South Korea. Although INGDirect.com provides just a small portion of the company’s profits, it added 3 million users in 2007, and now boasts over 20 million users worldwide.
8. Total
Total
CEO: Christophe de Margerie
Employees: 96,442
Address: 2 Pl. de la Coupole
Courbevoie  92400
Country: France
Website: www.total.com
It was a good year for the oil and gas company, as newly launched operations in Africa helped push up net production by 5%, which Total translated into a 22.2% increase in profits. But the year wasn’t without scandal for the French company, as new CEO Christophe de Margerie was placed under investigation in early 2007 for allegedly paying bribes to win the 1997 Iran South Pars project. The company insists that the agreement was lawful, and Margerie remains chief executive.
9. General Motors
General Motors
CEO: G. Richard Wagoner Jr.
Employees: 266,000
Address: 300 Renaissance Center
Detroit, Michigan  48265
Country: U.S.
Website: www.gm.com
It was a tough year for GM, as it suffered a loss of nearly $39 billion and continues to lose market share to Japanese rivals Toyota and Honda. But, with a diverse portfolio of brands, General Motors did hit some international milestones; combined with its local partners, it was the first automaker to sell 1 million vehicles in China, and sales increased 74% in India. Even with its commitment to emerging markets, though, the company spent much of 2007 handling labor issues back home.
10. ConocoPhillips
ConocoPhillipsRank: 10 (Previous rank: 9)
CEO: James J. Mulva
Employees: 32,600
Address: 600 N. Dairy Ashford Rd.
Houston, Texas  77079
Country: U.S.
Website: www.conocophillips.com
Dropping one spot on our list, ConocoPhillips saw a steep 23.5% decline in profits. The Texas-based company spent some $5.4 billion to reduce debt – incurred after the Burlington Resources acquisition in 2006 – and took a $4.5 billion hit due to Venezuela’s expropriation of Conoco’s assets.
ConocoPhillips did make advances in the energy field, however, by teaming up with Tyson Foods to further its work in the biofuels industry.
11. Daimler
Daimler
Rank: 11 (Previous rank: 08)
CEO: Dieter Zetsche
Employees: 272,382
Address: Mercedesstrasse 137
Stuttgart  70327
Country: Germany
Website: www.daimler.com
Although Detroit’s Big Three all had to deal with United Auto Workers union issues and a struggling dollar, Daimler was the only one to cut its American ties by reducing its share in Chrysler to 19.9% and dropping the U.S. subsidiary from its name. The German automaker took an initial hit from the deal, posting its first quarterly loss since 2003. But the strength of the Mercedes-Benz brand kept Daimler in the black, as the company saw a hefty 34.5% annual increase in profits.
12. General Electric
General Electric
CEO: Jeffrey R. Immelt
Employees: 327,000
Address: 3135 Easton Turnpike
Fairfield, Connecticut  6828
Country: U.S.
Website: www.ge.com
The “G” in “GE” might as well stand for “global.” The iconic American company now derives about half of its $176.7 billion in revenue from outside the United States.   Not surprisingly, the conglomerate is currently looking shed some domestic businesses. Its appliance business is up for sale, and General Electric announced last year that GE Money would exit the troubled U.S. mortgage business.

13. Ford Motor
Ford Motor
CEO: Alan R. Mulally
Employees: 246,000
Address: 1 American Rd.
Dearborn, Michigan  48126
Country: U.S.
Website: www.ford.com
A series of belt-tightening strategies, such as cutting plants and jobs and eliminating luxury brands, helped Ford narrow its loss to $2.7 billion in 2007. Revenue increased 7.7%, but U.S. sales fell 12%, and market share declined to 14.6% from 16% a year earlier.  This year may be even tougher, as skyrocketing gas prices pull customers away from Ford’s current inventory of trucks and SUVs. It may take years for the automaker’s restructuring plans to bear fruit.

14. Fortis
Fortis
Rank: 14 (Previous rank: 20)
CEO: Jean-Paul Votron
Employees: 62,009
Address: Rue Royale 20
Brussels  1000
Country: Belgium/Netherlands
Website: www.fortis.com
Fortis strengthened its leadership position in Benelux – Belgium, the Netherlands and Luxembourg – and Asian markets last year with several major acquisitions. As a part of a consortium, it acquired Dutch bank ABN AMRO. To get a foothold in Asia, it bought Hong Kong’s Pacific Century Insurance Holdings Limited.  Last November, Fortis sold a 4.18% stake to Ping An, one of China’s biggest insurance companies, making it the bank’s single largest shareholder. (Today Ping An owns closer to 5% of Fortis.)

15. AXA
AXA
Rank: 15 (Previous rank: 15)
CEO: Henri de Castries
Employees: 103,534
Address: 25 Ave. Matignon
Paris  75008
Country: France
Website: www.axa.com
The leading European insurance company continued to see double-digit growth last year. Revenue climbed 6.5% to $162.8 billion, and profit rose 21.6% to $7.76 billion. AXA already has beachheads in mature domestic and European markets; now it is expanding through acquisitions in Britain, Italy, South Korea and the Ukraine.

16. Sinopec
Sinopec
Rank: 16 (Previous rank: 17)
CEO: Su Shulin
Employees: 634,011
Address: A6 Huixindong St.
Beijing  100029
Country: China
Website: www.sinopecgroup.com.cn
The world’s third-largest oil refiner by capacity raised profit to $4.17 billion in 2007, a 12.5% increase from a year ago. The oil giant greatly expanded its exploration and production resources as a long-term strategy. Last year, the discovery of natural gas resources in China’s southwest fueled Sinopec’s gas output growth. Though the Chinese government lifted the prices of gasoline, diesel and other fuels in November 2007 and June 2008, Sinopec had to absorb refining costs as oil prices skyrocketed. In addition, Sinopec reassigned a new chairman, Su Shulin, to replace former Chairman Chen Tonghai, who resigned for personal reasons.
17. Citigroup
Citigroup
CEO: Vikram S. Pandit
Employees: 380,500
Address: 399 Park Ave.
New York, New York  10043
Country: U.S.
Website: www.citigroup.com
As a direct result of the U.S. subprime crisis, Citi’s 2007 profits sank 83.2% to $3.62 billion. The company cut costs by eliminating staff and shedding legacy assets. But a double-digit revenue growth in its international markets offset its loss in the domestic market. Management changes also shook things up at Citigroup: Former CEO Charles Prince retired under pressure after the company announced at least $18 billion in write-downs. He was succeeded by Vikram Pandit, a veteran investment banker from Morgan Stanley.
18. Volkswagen
Volkswagen
Rank: 18 (Previous rank: 16)
CEO: Martin Winterkorn
Employees: 329,305
Address: Brieffach 1848-2
Wolfsburg  38436
Country: Germany
Website: www.volkswagen.de
High oil prices and the “greening” of industry have hit automakers especially hard. But CEO Martin Winterkorn responded by pledging to lead Europe’s biggest carmaker into a greener and more sustainable era. Thanks to global sales of its core brands like Audi, profit was up 63.5% to $5.64 billion last year. Still, VW struggled in the United States. It cut prices on its Jetta and New Beetle models and launched new plants in an attempt to boost U.S. market share. Winterkorn aims to triple VW’s American sales by 2018. The company will announce the location of a new U.S. manufacturing plant in July.
19. Dexia Group
Dexia Group
Rank: 19 (Previous rank: 36)
CEO: Axel Miller
Employees: 35,202
Address: Place Rogier 11
Brussels  1210
Country: Belgium
Website: www.dexia.com
Dexia had another year of solid growth in 2007. Revenue was up 54% to $147.6 billion, though the big jump was largely due to an accounting change. Last November, the French-Belgian bank agreed to acquire a social housing loan book with roughly $4.5 billion in assets from U.K. mortgage lender Bradford & Bingley. Dexia says the deal will broaden its customer base and increase its visibility in the home-loan market. It also plans to push into more financing of public projects.
20. HSBC Holdings
HSBC Holdings
Rank: 20 (Previous rank: 22)
CEO: Michael F. Geoghegan
Employees: 322,282
Address: 8 Canada Sq.
London  E14 5HQ
Country: Britain
Website: www.hsbc.com
Strong growth in Asia helped the bank to cushion billions of losses it took in the U.S. market due to the subprime mortgage crisis. Overall profit was up 21% from a year ago. As the bank tried to clean up its troubled U.S. mortgage loans, it focused on developing businesses in emerging markets. In 2007, HSBC expanded into Japan, Vietnam, South Korea and India by launching new branches and services.
21. BNP Paribas
BNP Paribas
Rank: 21 (Previous rank: 25)
CEO: Baudouin Prot
Employees: 162,700
Address: 16 Blvd. des Italiens
Paris  75009
Country: France
Website: www.bnpparibas.com
BNP Paribas posted a 16.8% jump in net profit last year, as it withstood the credit crisis better than some of its European and U.S. counterparts. Thanks to solid growth in consumer credit, retail banking in emerging markets and asset management, France’s largest bank (in market value) increased its total revenue by 28.9% to $140.7 billion last year. That pushed BNP Paribas up another four spots on our list.
22. Allianz
Allianz
Rank: 22 (Previous rank: 19)
CEO: Michael Diekmann
Employees: 181,207
Address: Königinstrasse 28
Munich  80802
Country: Germany
Website: www.allianz.com
Despite a series of natural disasters in Europe and the subprime crisis in the United States, Allianz’s growth did not slow in 2007. Following a strong performance in 2006, the company’s overall revenue grew 12%, while profit climbed 23.8%. Three of its four units – life insurance, non-life insurance and asset management – contributed to the improved profit.
23. Crédit Agricole
Crédit Agricole
CEO: Georges Pauget
Employees: 163,126
Address: 91-93 Blvd. Pasteur
Paris  75015
Country: France
Website: www.credit-agricole-sa.fr
The year 2007 was a turbulent period for France’s largest retail bank. Not only did the subprime mortgage crisis hit earnings and profits, but a $348 million unauthorized trade last September also worsened overall performance. Profit shrunk by 9% from a year ago, to $8.2 billion.
24. State Grid
State Grid
Rank: 24 (Previous rank: 29)
CEO: Liu Zhenya
Employees: 1,486,000
Address: 86 Xichang’an Ave.
Beijing  100031
Country: China
Website: www.sgcc.com.cn
Thanks to China’s fast-growing economy, the mainland’s largest power distributor saw profits nearly double in 2007, to $4.4 billion.Now State Grid is doing deals outside its borders: In December, a consortium including State Grid successfully bid $3.95 billion for a 25-year concession to operate Philippines’ power transmission. The Chinese company also signed a power purchase agreement with its Russian counterpart, RAO UES.
25. China National Petroleum
China National Petroleum
Rank: 25 (Previous rank: 24)
CEO: Jiang Jiemin
Employees: 1,117,345
Address: 6 Liupukang St.
Beijing  100724
Country: China
Website: www.cnpc.com.cn
China’s largest oil and gas company jumped one position in the Global 500 rankings on a 17% increase in sales. The company’s future seems secure: It recently announced the discovery of the Nanpu oil field, the biggest oil field China has located in the past three decades, according to the company’s annual report. China National Petroleum also newly identified 565.2 billion cubic meters of natural gas in Sulige Gas Province, which was China’s first gas field with a proven reserve of more than 1 trillion cubic meters.
Sumber : fortune